Pemprov DKI Evaluasi Uji Coba Road Bike JLNT Kp Melayu-Tanah Abang
2 min read
Jakarta –
Pemprov DKI Jakarta akan mengevaluasi uji coba penerapan jalur road bike di Jalan Layang Non Tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang. Pemprov DKI juga berencana menambah waktu operasional menjadi Sabtu-Minggu hingga pukul 09.00 WIB.
“Hari ini uji coba kemudian kami bersama stake holder akan melakukan evaluasi. Hasil evaluasi akan menentukan bahwa pelaksanaan ini aman terus dilaksanakan Sabtu-Minggu jam 5 sampai jam 9 pagi,” kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo saat ditemui di JLNT Casablanca, Minggu (23/5/2021).
![]() |
Syafrin memastikan penyediaan lintasan ini demi memisahkan kendaraan bermotor dengan road biker. Dia juga mengatakan akan melakukan perbaikan sarana prasarana di sekitar lokasi.
Sanksi Akan Diterapkan
Nantinya, penerapan sanksi akan diberlakukan, khususnya bagi pesepeda yang melanggar lalu lintas. Namun demikian, Pemprov DKI tetap mengoptimalkan sosialisasi terhadap masyarakat.
“Tentu sanksi ada. Tapi tentu lebih bagaimana kita melakukan sosialisasi memberikan edukasi kepada masyarakat agar perilaku dalam berlalu lintas ke depan bisa disiplin dan tertib. Bagaimana masyarakat melihat penyediaan fasilitas yang ada di lingkungan DKI Jakarta dan dioptimalkan, otomatis dengan memanfaatkan prasarana yang ada bisa diminimalisir,” ujarnya.
Uji Coba JLNT Hari Ini
![]() |
Sebagaimana diketahui, jalan layang nontol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang untuk road bike diuji coba mulai pukul 05.00 WIB sampai 08.00 WIB, pada pagi ini. Jalur road bike yang diuji coba hingga putar balik arah barat di bawah flyover Dr Saharjo.
Pantauan detikcom per pukul 07.00 WIB di lokasi, tepatnya di titik putar balik JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang di depan City Walk Sudirman, Jakarta Pusat, pesepeda yang menjajal road bike ini mayoritas muda mudi yang datang bergerombol. Puluhan petugas gabungan terdiri dari Dinas Perhubungan, Satpol PP dan Kepolisian tersebar sekitar lokasi.
Syafrin Liputo mengatakan penerapan uji coba kali ini demi memisahkan lintasan road bikers dengan pesepeda lainnya. Hal ini, sebutnya, perlu dilakukan mengingat road bikers melaju dengan kecepatan tinggi.Barier oranye terpasang di sekitaran titik turun, putaran hingga titik naik flyover. Barier ini berfungsi memisahkan jalan antara pesepeda dan pengendara bermotor.
“Sebelum ada lintasan in para penggiat sepeda khususnya roadbikers itu mereka beraktivitas di ruang lalu lintas dengan kecepatan tinggi bersama-sama kendaraan bermotor. Sehingga aspek keselamatan, keamanannya terabaikan,” kata Syafrin.